Kalau kita bicara tokoh-tokoh silat Madura, sebenarnya banyak nama yang mewarnai perjalanan sejarah pencak silat di tanah garam ini. Madura memang terkenal dengan watak keras, tegas, tapi penuh adab. Silat di Madura pun punya dua wajah: silat sebagai bela diri tradisi dan silat sebagai jalan hidup (terikat dengan budaya, agama, dan harga diri).
Beberapa tokoh dan aliran yang layak disebut antara lain:
Tokoh & Pendekar Silat Madura
-
Pendekar H. Maskur – dikenal di Bangkalan, membesarkan perguruan Pagar Nusa di Madura, banyak mendidik generasi santri agar silat tidak lepas dari akhlak.
-
Pendekar Kiai Kholil Bangkalan – meskipun lebih dikenal sebagai ulama, beliau juga menjaga tradisi silat dan tenaga dalam, sehingga banyak muridnya menggabungkan ilmu agama dengan silat.
-
Guru Ali Wafa (Sampang) – tokoh silat yang sering dikaitkan dengan aliran Khodam dan ilmu pernapasan khas Madura.
-
Mas Mochamad Amien (Surabaya-Madura) – beliau salah satu tokoh Madura yang merombak silat olahraga ke arah teknik cepat (Chakra V).
-
Pendekar Hasan Basri (Sumenep) – tokoh yang menekankan jurus Madura gaya pesisir, keras tapi tetap lentur.
Aliran & Perguruan Silat Madura
-
Silat Kera Sakti Madura – terkenal dengan jurus lompat dan kelincahan.
-
Silat Tapak Suci cabang Madura – banyak menyebar melalui Muhammadiyah.
-
Silat Pagar Nusa Madura – paling kuat kaitannya dengan pesantren.
-
Silat tradisional "Kembang Sore" – biasanya ditampilkan dalam upacara adat dan karapan sapi, sebagai simbol kehormatan.
-
Silat Blater Madura – ilmu silat yang dipraktikkan para blater (jawara), sering dikaitkan dengan karisma dan keberanian.
Ciri Khas Silat Madura
-
Jurusnya sederhana tapi efektif dan mematikan.
-
Mengandalkan pukulan dan sabetan cepat, sesuai karakter keras orang Madura.
-
Ada pengaruh islamisasi, sehingga banyak jurus dinamai dengan doa atau ayat.
-
Hubungan erat dengan blater (jawara) yang jadi penjaga kampung dan simbol harga diri.
ERA PESANTREN (abad 18–awal abad 20)
Silat di Madura erat dengan pesantren. Pendekar bukan sekadar jago pukul, tapi juga ahli agama.
-
Kiai Kholil Bangkalan (1835–1925)
-
Ulama besar, guru para tokoh NU.
-
Dikenal menguasai ilmu hikmah, tenaga dalam, dan silat.
-
Murid-murid beliau banyak yang kemudian mendirikan perguruan silat di pesantren Jawa & Madura.
-
-
Para Kiai Pesantren Pamekasan & Sumenep
-
Silat dijadikan latihan fisik santri.
-
Biasanya berupa jurus sederhana untuk menjaga diri saat bepergian.
-
Banyak jurus dikaitkan dengan doa, zikir, atau ayat Qur’an.
-
-
Silat Santri dan Blater
-
Santri belajar silat untuk pertahanan diri.
-
Blater (jawara Madura) belajar silat sebagai wibawa dan penjaga kehormatan desa.
-
Hubungan antara santri & blater kadang tegang, tapi sering juga saling melengkapi.
-
ERA MODERN (abad 20–sekarang)
Silat Madura mulai melebur ke organisasi nasional dan bentuk olahraga.
-
H. Maskur (Bangkalan)
-
Tokoh Pagar Nusa di Madura.
-
Membesarkan silat di pesantren agar santri punya benteng fisik & spiritual.
-
-
Mas Mochamad Amien
-
Berdarah Madura, besar di Surabaya.
-
Merubah silat olahraga menjadi lebih cepat dengan teknik Chakra-V.
-
Memberikan warna modern dalam metode latihan.
-
-
Perguruan Pagar Nusa Madura
-
Resmi berdiri di bawah NU.
-
Banyak kiai & ustadz terlibat untuk menjaga warisan silat Madura.
-
-
Tapak Suci Muhammadiyah (cabang Madura)
-
Membawa silat ke arah olahraga nasional.
-
Jurus-jurus keras Madura melebur dengan teknik Tapak Suci.
-
-
Blater Madura Modern
-
Dulu dikenal keras & kasar, kini sebagian menjadi pelindung sosial.
-
Masih menguasai ilmu silat tradisi Madura, tetapi juga ikut organisasi resmi IPSI.
-
Inti Perbedaan
-
Pesantren: silat dipakai untuk menjaga diri, dekat dengan doa, wirid, adab.
-
Modern: silat masuk ke organisasi resmi, lebih sistematis, juga jadi cabang olahraga & seni bela diri.
No comments:
Post a Comment