Thursday, October 8, 2015

Grading

on 7th of june 2015 Chakra V Singappore has successfully conducted its first grading for all its student. Almost 30 students took the test and all passed with flying colors at the level of Santreh anom.

The test is conducted by Grandmaster Mas Mochamad Amin. The event carried on despite heavy rain. It shows how much effort and zeal has been put into passing the tests by students.

The grading also consist a short seminar from Mas Dandi Suluh Prihatin  about breathing excercise for health and spirituality.


Breathing Excercise 


Mas Amin leading the way  


The day also marks CVS first anniversary. 


Graduates! 



Tuesday, June 16, 2015

Are’ Seka’

Are’ Seka’ tercipta pada masa peristiwa bentrokan berdarah Bere’ Temor , yakni antara Madura barat yang diwakili Bangkalan dan Madura timur yang diwakili Sampang. Peristiwa berdarah yang membuat masyarakat kedua kubu tersebut untuk selalu waspada dan berjaga-jaga. Saat itulah Clurit dan pisau cap Garpu sangat popular digunakan kalangan Blateran kedua belah pihak juga masyarakat umum yang merasa was-was dengan kondisi tersebut.

Peristiwa tersebut membuat seorang mantan perwira AD masa Bung Karno, Tekenek Marsidi Djoyotruno yang tinggal di Volker-Tanjung Priok terpaksa kembali pulang menjenguk keluarganya di kampong Bijjanan-Bangkalan. Disitulah ke 3 kakak beradik dan seorang sepupunya berkumpul dan membahas soal perkembangan terkini peristiwa berdarah yang banyak menelan korban jiwa dikedua belah pihak serta memakan waktu yang cukup lama. Berempat mereka membahas tentang berbagai kemungkinan dan senjata clurit yang saat itu semakin popular dari bentuk dan modivikasinya. Tahun 70-an mereka berempat yakni Marsidi, Marsilan dan Din Ajoeh Marsilem (ketiganya adalah putra-putri dari Bindereh Tekene’ Marsuden keturunan trah Ario Ahmad Bijjanan) dan M. Ali Kopok mulai melakukan serenteten penelitian dan modivikasi jurus clurit. Jurus ini tercipta dari bentuk kombinasi beberapa aliran seperti Pukulan Setekel, Akeket Macanan, Todik Bijjanan, Shantung Kuntaw dan jurus Podey Perkembangan selanjutnya, usai peristiwa berdarah tersebut, jurus ini mengalami perubahan dan penambahan khazanah tehnik baru yang di dapat dari permainan Anggar Madura (sejenis ilmu pedang) Permainan ini merupakan sumbangsih dari Mbah Sarip, seorang pendekar sahabat dari Marsidi. Jurus yang terdiri dari 10 bentuk permainan ini memiliki ciri yang sangat khas. Singkat dan praktis dengan sebuah sistim pertahanan yang rapat dan menjauh dengan bentuk serangan mematuk mirip patukan paruh burung Rajawali yang jika diartikan dalam bahasa Madura adalah Mano’ Seka’. Sejak itulah jurus ini lebih dikenal dengan sebutan Are’ Seka’ atau clurit Rajawali.

Pada masa keganasan Gank Air Laut, beberapa kali jurus ini dipakai untuk menyelamatkan dari tindak pemerasan hingga tindak penganiayaan dari mafia yang terbentuk dari orang-orang Madura tersebut. Beberapa kali bentrokan berdarah antara Marsidi dengan beberapa jawara disekitar kampung Ampel, sebuah kampung yang memiliki legenda sebagai kampung Macan juga mewarnai terbentuknya legenda sang pendekar Clurit tersebut. Demikian pula bentrokan yang menewaskan 10 nyawa yang dilakukan oleh M.Ali di sekitar RPH Pegirian, serta bentrokan berdarah yang dilakukan oleh Din Ajoen Marsilem, satu-satunya wanita dalam keluarga tersebut juga merupakan hasil manis dari kerja Are’ Seka’. Perkembangan selanjutnya jurus ini semakin tertutup, sejak munculnya Petrus yang banyak menelan korban mafia dan preman di sekitar surabaya utara, membuat kawasan tersebut aman dan jurus ini kemudian diberikan kepada dua orang penerus mereka., yakni Mas Mochamad Amien Putra tunggal Marsidi dan sepupu dari M.Ali yang bernama Mursyid.

Dari kedua penerus tersebut, hanya Mas Mochamad Amien lah yang meneruskan jejak pendekar-pendekar tersebut. Dan atas saran bibinya Din Ajoeh Marsilem serta kakak sepupunya Mursyid, jurus ini kemudian diperhalus oleh Mas Mochamad Amien dan juga disimpan dan hanya dikeluarkan beberapa bagian saja. Pada tahun 1998 silat ini diperkenalkan pertama kali kepada murid-murid Mas Mochamad Amien dalam bentuk setelen. Tahun 2001 saat lawatannya ke Toronto jurus ini diperkenalkan kepada seorang sahabat wartawannya disana. Tahun 2009 mulai diseminarkan di Surabaya dan Malang lalu pada pertengahan tahun itu, mulai merambah Jakarta

Saturday, May 16, 2015

Discipline

Those who do not invest in efforts to be discipline in their younger years will usually bear the plight of having to be disciplined in their later years.
Biar susah sekarang, asal tidak susah di belakangan hari bila sudah telat. Itulah prinsip dalam menuntut sebuah ilmu termasuk juga ilmu beladiri. Awal latihan terlihat susah, capek dan ngeri, tapi akan bermanfaat. Tidak ada yang bisa didapatkan dengan mudah tanpa penat lelah.
- Dr Hadinata

Wednesday, January 21, 2015

Wira Mandalika 2014 : Field Report

This year marks the first event of Wira Mandalika was held at Chakra V headquarters in Surabaya. The event encompass the various applications of Chakra V techniques, Instructors Refreshers Course, Basic Archery and the ceremonial event for Instructors/Representative after undergoing various testings and assessments. We also had guests from British kapap coming over to share their trainings.




The vigorous training coupled with the scorching heat makes the training more difficult. It was indeed a test of mental and physical endurance for myself. I have managed to lose 3 kilos from the whole duration.


The participants.


The kapap experience. Unfortunately I did not participate in the Kapap Sessions due to back pain.



I know this is not the right position. this was not the full streatch yet.


ceremony/Bai'at 



Pak Bunawan showing how it is done. The best of all for me was the sharing sessions with the blacksmith (Pak Bunawan) from Bangkalan madura who took time to explain to the uninitiated on weapon forging.